Arsiparis Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya mengadakan Forum Group Discussion, bertempat diruang Kasubbag TU Kankemenag Kota Surabaya, yang diikuti oleh Arsiparis wilker Surabaya, perwakilan Kepala KUA dan BMN Kankemenag Kota Surabaya. FGD kali ini bertema “Transformasi Digital Kearsipan”.

Dalam kesempatan ini Kepala Kantor Kota Surabaya, Dr. H. Pardi, M.Pd.I membuka sekaligus memberikan materi.  Betapa pentingnya peranan sebuah arsip, karena arsip merupakan penyelamat file yang diperlukan oleh sebuah instansi, bahkan arsip-arsip ini dapat dikatakan benda “hidup” walaupun sesungguhnya benda mati, karena arsip merupakan bukti akan kinerja kita, ungkapnya.

Saat ini kita memasuki era 5.0, dimana transformasi digital adalah sebuah keharusan, sesuai dengan salah satu dari tujuh program prioritas dari Kementerian Agama adalah ”Trasnformasi Digital”.

Menurut Dr. Pardi, Ada 4 hal penting dalam transformasi digital ini, yaitu ; transisi, kita harus faham betul mengenai perpindahan dari manual menuju layanan digital termasuk semua hal yang ada didalamnya; yang kedua adalah transilmu, dimana kita dituntut untuk melakukan perpindahan, bahkan lompatan-lompatan secara cepat terhadap keilmuan kita kearah digital, dan menepis ungkapan dari masyarakat bahwa Kemenag hanya “berdoa saja”; yang ketiga adalah trans education, bahwa kita tetap memberikan pendampingan dan edukasi terhadap seluruh lapisan masyarakat dan dapat melayani semua kebutuhannya; dan yang keempat adalah transparansi, dengan seluas-luasnya tranparan terhadap arsip, jika sewaktu-waktu arsip tersebut dibutuhkan.

Ditutup dengan satu kalimat pesan dari Dr. Pardi, “Rawat arsipmu, maka arsip akan merawatmu.

Mansur arsiparis ahli muda Kankemenag Kota Surabaya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi arsiparis di era digital saat ini.

Ahmad Zaky Yamami, Kepala KUA Kec. Sukomomanunggal merasakan manfaat dari FGD, dan berharap dapat berlanjut dilain kesempatan dengan tema yang berbeda.