Kota Surabaya (Inmas), Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI Kembali mengadakan KIIS (Kreatif Inspiratif Inovatif Solutif ) seri #36 pada Rabu (16/6/2021)

Diskusi dalam program Kegiatan yang melibatkan unit kerja Kementerian Agama di seluruh Indonesia ini digelar secara rutin, Via Zoommeting dan live streaming Youtube Itjen Kemenag, Kanwil dan PTKN. Tayang rutin setiap hari Rabu pukul 09.00 – 10.30 Wib.

Pada KIIS seri #36 Humas Bicara - Jadi ASN Solutif, tema yang di usung adalah ASN, Integritas dan Modernisasi Layanan Publik bekerjasama dengan Biro Ortala Sekretariat Jenderal Kementerian Agama, Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya. Acara dibuka oleh Inspektur Wilayah III Itjen Kemenag, Hilmi Muhammadiyah.

Dalam arahannya Hilmi mengharapkan satuan kerja Kementerian Agama, meningkatkan pelayanan publik yang semakin hemat, murah dan ramah

“tema hari ini sangat penting dalam rangka meningkatkan indek reformasi birokrasi di kementerian agama dari pusat hingga daerah, selain itu tema integritas, kejujuran ASN di Kementerian agama, modernisasi layanan publik ini penting. Kehdiran kemenag dirasakan oleh masyarakat. Salah satu indikatornya adalah memberikan pelayan yang mudah, murah, cepat dan berkeadilan. Mudah-mudahan melalui kegiatan ini bisa meningkatkan pelayanan kita kepada masyarakat. Dengan Pelayanan kita yang baik akan meningkatkan indek reformasi birokrasi kita” ujarnya

Kepala Kankemenag Kota Surabaya, Husnul Maram Sebagai narasumber pertama menyampaikan tentang meningkatkan layanan publik

"Untuk meningkatkan layanan public, ASN harus mempunyai dedikasi tinggi, selain itu juga Integritas yang tinggi. Hal ini diukur dari kejujuran, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, kemampuan bekerja sama serta pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. Disamping itu harus ada inovasi, modernisasi dalam pelayanan. Di Surabaya, Smart PTSA adalah program unggulan Kankemenag Kota Surabaya, pelayanan sudah dapat dinikmati masyarakat dengan cepat dan mudah. Ada banyak layanan yang tak perlu datang ke Kantor, cukup diakses lewat online . tak kalah dengan pelayanan perbankan " tutur Maram.

Sementara itu Kasubbag Evaluasi dan Pelaporan Biro Ortala Sekretarian Jenderal Kementerian Agama, Muhammad Sub’I, sebagai Narasumber kedua menyatakan pentingnya tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel dan kapabel

“Dengan adanya tata kelola pemerintahan yang baik ini, bersih, akuntabel dan kapabel. Berdampak pada kualitas layanan yang prima dan kepuasan pengguna layanan Kementerian Agama, sehingga bisa meningkatkan indeks reformasi birokrasi” tutur Sub’i.

Dan narasumber terakhir, Kiki Qibtiah, Auditor Itjen Kemenag menyampaikan Pelayanan yang cepat, mudah, terjangkau, serta berkualitas menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh pemerintah.

“Pelayanan yang cepat, mudah, terjangkau, serta berkualitas menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan transformasi pelayanan publik ke arah digital untuk mempercepat dan memudahkan pelayanan. Digitalisasi pelayanan publik menjadi keniscayaan dalam upaya meningkatkan transparansi dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, terutama dalam kondisi pandemi Covid-19” ucapnya

“Reformasi birokrasi salah satunya diwujudkan melalui akselerasi pemanfaatan dukungan teknologi informasi secara intensif dan masif. Oleh karena itu transformasi digital dalam pelayanan publik harus diikuti dengan perubahan mindset. Integritas pegawai ASN merupakan faktor kunci dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih, efektif dan efisien, serta pelayanan publik yang prima” pungkasnya.

Kegiatan yang dipandu oleh 2 Host yakni abdul andika, pranata Humas Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya dan Adha anggraini, Pranata Humas Itjen Kemenag RI ini, diikuti oleh lebih dari 400 peserta dari Aparatur Sipil Negara di lingkungan Itjen Kemenag, Setjen Kemenag, dan Kankemenag Kota Surabaya via zoom meeting. (dk)