Kota Surabaya (Inmas), - Bertempat di Lapangan Madrasah Aliyah Negeri Kota Surabaya, Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya menyelenggarakan Upacara dalam rangka Hari Amal Bakti ke-75 Kementerian Agama RI tahun 2021 pada Selasa (5/12).

Menurut Kasubbag TU Kankemenag Kota Surabaya, Moh. Amak Burhanuddin kegiatan upacara di laksanakan sesuai Surat Edaran No 69 tahun 2020

“Kegiatan Upacara pagi hari ini sesuai dengan Surat Edaran No. 69 Tahun 2020 tentang Hari Amal Bakti (HAB) ke-75 Kementerian Agama RI Tahun 2021 perbaikan atas Surat Edaran No. 59 Tahun 2020 tentang Hari Amal Bakti (HAB) ke-75 Kementerian Agama RI Tahun 2021. Perubahan terdapat pada pelaksanaan Upacara Hari Amal Bakti (HAB) yang awalnya tanggal 03 Januari menjadi tanggal 05 Januari 2020” katanya.

Amak menambahkan, Kegiatan upacara diikuti dengan peserta terbatas dan menerapkan physical distancing serta social distancing

“Karena di masa Pandemi, Peserta upacara tahun ini terbatas tidak sampai 70 orang dengan menerapkan physical distancing serta social distancing. Thermogun, Cuci tangan, Pakai Masker, Jaga Jarak dan tidak berkerumun” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya, Husnul Maram dalam amanatnya membacakan sambutan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas

“Peringatan Hari Amal Bakti tahun ini mengusung tema "Indonesia Rukun". Tema ini sejalan dengan semangat nasional yang menempatkan kerukunan umat beragama sebagai salah satu modal bangsa ini untuk maju. Tanpa kerukunan, akan sukar menggapai cita-cita besar bangsa agar sejajar dengan bangsa lain di dunia” ucapnya.

Dalam kesempatan ini, Menteri Agama mengingatkan tentang semangat Kementerian Agama baru dan semangat baru dalam mengelola Kementerian Agama, yang dapat diterjemahkan dengan beberapa kata kunci :

Pertama, manajemen pelayanan dan tata kelola birokrasi yang harus semakin baik, termasuk di dalamnya pelayanan penyelenggaraan haji dan umrah, pendidikan agama dan keagamaan, serta pusat pelayanan keagamaan.

Kedua, penguatan moderasi beragama. Salah satu penekanan moderasi beragama adalah pada penguatan literasi keagamaan, budaya toleransi, dan nilai-nilai kebangsaan.

Ketiga, persaudaraan, yang meliputi merawat persaudaraan umat seagama, memelihara persaudaraan sebangsa dan setanah air dan mengembangkan persaudaraan kemanusiaan.

Diakhir Sambutan, Yaqut Cholil Qoumas mengajak untuk mengedepankan akal sehat dan hikmah/kebijaksanaan dalam menyikapi berbagai persoalan keumatan dan kebangsaan saat ini maupun di masa-masa yang akan datang. (dk)