Kota Surabaya (Inmas), - Dalam rangka implementasi Keputusan Menteri Agama Nomor 94 Tahun 2021 tentang Pedoman Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja pada Kementerian Agama, Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kementerian Agama menyelenggarakan kegiatan Koordinasi Penyusunan Perjanjian Kinerja Kementerian Agama Tahun 2021 yang dibuka oleh Menteri Agama pada Senin (3/5).

Kegiatan yang diselenggarakan secara Virtual Zoom Meeting ini diikuti oleh Rektor/Ketua PTKN, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota/Kabupaten, Kepala Balai Litbang dan Diklat, Kepala UPT Asrama Haji, Kepala Lajnah Pentashih Al-Qur’an, Kepala Unit Percetakan Al-Qur’an, Sekretaris Baznas. Dalam kegiatan ini, Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya hadir lengkap diantaranya Kepala Kankemenag Kota Surabaya, Kasubbag TU, Kasi dan Penyelenggara serta tim Perencana.

Dalam Pembukaannya, Menteri Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan pentingnya tetap menjaga Protokol Kesehatan.

“Pada Kesempatan ini saya ingatkan kepada semuanya Agar tetap menjaga protokol kesehatan, tidak boleh lengah. Belakangan ini kedisiplinan mulai berkurang. Merasa sudah divaksin 2 kali, santai – santai tidak memakai masker. Di negara negara lain sudah ada badai Vocid-19 gelombang kedua ketiga Sehingga sulit dikendalikan. Jangan sampai Negara kita juga mengalami yang demikian, karena itu Tolong untuk tetap disiplin menjaga protokol kesehatan” katanya

Dalam potret Kinerja Kementerian Agama 2020, Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan beberapa capaian kemenag

“ Dari 13 sasaran strategis kemenag 2020 sudah mencapai 94,72% dengan kategori baik. Dalam hal tata kelola Birokrasi, Kementerian agama semakin baik, dimana capaian laporan keuangan selama 4 tahun berturut-turut mendapat opini wajar tanpa pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan. Indek reformasi birokrasi, menunjukkan kemenag telah berkomitmen dan on the track dalam melakukan pembenahan birokrasi secara berkala. Realisasi anggaran Kementerian Agama 96,33 %, hal ini menempatkan kemenag berada di peringkat ke-3 serapan tertinggi kementerian / Lembaga dengan serapan anggaran terbesar” ujarnya.

Disamping itu, Yaqut juga menyampaian beberapa hal terkait anggaran

“Kita semua tentu menyadari apa yang diperjanjikan di 2021 dan direncanakan pada 2022 akan datang tidak mudah atau bahkan akan sulit dipenuhi jika anggaran tidak memadai. Pada pagu Indikatif 2022, dimana besaran anggaran Tusi agama 15, 96 % sedang Tusi Pendidikan 84,04%. Masih terdapat ketimpangan pada bidang agama yang merupakan core dari kementerian agama, tentu ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama, legislative, eksekutif, yudikatif dan maupun masyarakat umumnya untuk mengupayakan anggaran sektor agama lebih memadai. Namun, meskipun pagu diatas turun sebesar 0,69% dari alokasi anggaran tahun lalu. Kemenag tetap berkomitmen melaksanana amanat yang diemban kementerian dengan penuh tanggung jawab.” ucapnya

Menutup Sambutannya, Menteri Agama berharap Melalui penyusunan program dan kegiatan yang reponsif kebijakan dan prioritas nasional. Baik dalam kerangka peningkatan SDM yang berkualitas dan berdaya saing maupun dalam kerangka revolusi mental dan pembangunan kebudayaan. Termasuk dalam hal ini moderasi beragama yang sudah dicanangkan sejak tahun 2020 yang lalu. Tidak hanya secara spesifik merupakan kebijakan dan prioritas saja tetapi juga secara umum dapat meningkatkan kontribusi kemenag dalam pembangunan nasional dengan prinsip akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi serta profesionalitas dan inovasi dan ketentuan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Menteri keuangan tetap menjadi prinsip dan dasar dalam penyediaan dokumen anggaran Kementerian agama yang berkualitas. (dk)